BANGKITKAN JIWA SOSIAL DAN SIKAP PEDULI SESAMA MELALUI KRITIK SASTRA
Muaro Jambi – Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP Universitas Jambi (Unja) pengkhususan kepengarangan 2016, adakan Seminar Kritik Sastra dengan tema Membangkitkan Jiwa Sosial Melalui Kritik Sastra untuk Menuju Indonesia Peduli di Aula Rektorat lt. 3, Kampus Mendalo. (24/11).
Seminar ini di adakan di Aula Rektorat lt. 3, Kampus Mendalo, dengan pemateri dari beberapa mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester 5 yang mengulas 3 karya berkaitan dengan kesenjangan sosial.
Dra. Hj. Yusra Dewi, M.Pd selaku dosen pengampu Mata Kuliah Menulis Kritik dan Esai mengatakan bahwa diangkatnya tema membangkitkan jiwa sosial melalui kritik sastra untuk menuju Indonesia peduli memiliki alasan tersendiri, yaitu karena manusia sebagai makhluk sosial dan perlu memiliki hubungan yang baik antar sesama dengan diwujudkan dalam bentuk sikap peduli.
“Manusia merupakan makhluk sosial, dan dalam kehidupan bermasyarakat perlu adanya hubungan yang baik antar sesama. Hal ini bisa terwujud jika manusia saling memiliki sikap peduli” katanya saat ditemui wartawan Genta FKIP usai acara seminar.
Selaku dosen pengampu mata kuliah, beliau juga mengungkapkan, setelah dilaksanakan seminar ini mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia bisa memiliki sikap peduli, mau berbagi dan mau menerima kritik dari orang lain sebagai masukan bagi diri sendiri untuk menjadi lebih baik.
“Setelah mempelajari dan berani menyeminarkan hasil kritik sastranya, mahasiswa diharapkan mampu memiliki sikap peduli, mau berbagi dan menerima kritik orang lain sebagai masukan bagi diri sendiri menjadi lebih baik lagi” tutupnya.
Terpisah, Fernando selaku ketua panitia mengatakan bahwa acara ini merupakan bentuk kepedulian mengenai Kritik Sastra yang mulai jarang di adakan di lingkungan kampus, apalagi jika mengingat saat ini kebanyakan karya sastra seperti Cerpen dan Puisi bertemakan tentang kesenjangan sosial, yang dapat menjadi media untuk menanamkan kesadaran jiwa sosial.
“Karya sastra yang kami kritik adalah karya yang menggambarkan kesenjangan sosial masyarakat Indonesia sendiri, kesetaraan gender wanita, dan lain-lain. Dengan begitu kita sebagai masyarakat Indonesia dapat menanam kepedulian dengan hal itu yang mungkin dianggap kecil oleh sebagian orang lewat kritik sastra ini” ungkapnya.
Reporter: Aicha Lagrima, Dewi Yunita
Redaktur: Nani Nirwani
Recommended Posts
JUARA 2 LOMBA PRESENTER TVRI JAMBI
August 24, 2021
SEMINAR NASIONAL PEMBELAJARAN BAHASA, SASTRA, DAN BUDAYA
November 12, 2020
JAWARA DEBAT PBSI, KEMBALI MERAIH JUARA 1
November 10, 2020